Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan 1-59 (Bacaan Lengkap, Arab Latin, Terjemahan dan Audio)

 


Audio Surat Ad-Dukhan 1-59


1

حٰمۤ ۚ

ā mīm.

ā Mīm.

2

وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ

Wal-kitābil-mubīn(i).

Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas.

3

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn(a).

Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar).681) Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.

Catatan Kaki

681) Yang dimaksud dengan turunnya Al-Qur’an pada malam Lailatulqadar adalah bahwa Al-Qur’an untuk pertama kalinya diturunkan pada malam tersebut.

4

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ

Fīhā yufraqu kullu amrin akīm(in).

Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.682)

Catatan Kaki

682) Yang dimaksud dengan segala urusan yang penuh hikmah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, dan nasib buruk.

5

اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ

Amram min ‘indinā, innā kunnā mursilīn(a).

(Hal itu merupakan) urusan (yang besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul)

6

رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ

Ramatam mir rabbik(a), innahū huwas-samī‘ul-‘alīm(u).

sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,

7

رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ

Rabbis-samāwāti wal-ari wa mā bainahumā, in kuntum mūqinīn(a).

yaitu Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya jika kamu orang-orang yang yakin.

8

لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ

Lā ilāha illā huwa yuyī wa yumīt(u), rabbukum wa rabbu ābā'ikumul-awwalīn(a).

Tidak ada tuhan selain Dia (yang) menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu.

9

بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ

Bal hum fī syakkiy yal‘abūn(a).

Akan tetapi, mereka dalam keraguan; mereka bermain-main.

10

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ

Fartaqib yauma ta'tis-samā'u bidukhānim mubīn(in).

Maka, nantikanlah hari (ketika) langit mendatangkan kabut asap yang tampak jelas683)

Catatan Kaki

683) Maksudnya adalah bencana kelaparan yang menimpa kaum Quraisy akibat menentang Nabi Muhammad saw.

11

يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Yagsyan-nās(a), hāżā ‘ażābun alīm(un).

(yang) meliputi manusia (durhaka). Ini adalah azab yang sangat pedih.

12

رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ

Rabbanaksyif ‘annal-‘ażāba innā mu'minūn(a).

(Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sesungguhnya kami adalah orang-orang mukmin.”

13

اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ

Annā lahumuż-żikrā wa qad jā'ahum rasūlum mubīn(un).

Bagaimana mereka dapat menerima peringatan (setelah turun azab), padahal (sebelumnya) seorang Rasul (Nabi Muhammad) benar-benar telah datang kepada mereka (untuk) memberi penjelasan.

14

ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ

umma tawallau ‘anhu wa qālū mu‘allamum majnūn(un).

Kemudian, mereka berpaling darinya dan berkata, “Dia (Nabi Muhammad) diajari (oleh orang lain) lagi gila.”684)

Catatan Kaki

684) Nabi Muhammad saw. dituduh menerima pelajaran dari Addas, seorang non-Arab yang beragama Nasrani.

15

اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ

Innā kāsyiful-‘ażābi qalīlan innakum ‘ā'idūn(a).

Sesungguhnya (kalau) Kami melenyapkan azab itu sebentar saja, pasti kamu akan kembali (ingkar).

16

يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ

Yauma nabisyul basyatal kubrā, innā muntaqimūn(a).

(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang besar.685) Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan.

Catatan Kaki

685) Hantaman yang besar itu terjadi pada Perang Badar ketika orang-orang musyrik dipukul mundur sehingga menderita kekalahan dan banyak di antara pemimpin mereka yang tewas.

17

۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ

Wa laqad fatannā qablahum qauma fir‘auna wa jā'ahum rasūlun karīm(un).

Sungguh, Kami benar-benar telah menguji kaum Fir‘aun sebelum mereka dan telah datang (pula) seorang rasul yang mulia (Musa) kepada mereka.

18

اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ

An addū ilayya ‘ibādallāh(i), innī lakum rasūlun amīn(un).

(Musa berkata,) “Kembalikanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya.

19

وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ

Wa al lā ta‘lū ‘alallāh(i), innī ātīkum bisulānim mubīn(in).

Janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah karena sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.

20

وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ

Wa innī ‘użtu birabbī wa rabbikum an tarjumūn(i).

Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari ancamanmu untuk merajamku.

21

وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ

Wa il lam tu'minū lī fa‘tazilūn(i).

Jika kamu tidak beriman kepadaku, biarkanlah aku (menyampaikan pesan-pesan Tuhanku).”

22

فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ

Fa da‘ā rabbahū anna hā'ulā'i qaumum mujrimūn(a).

Kemudian, dia (Musa) berdoa kepada Tuhannya (seraya berkata,) “Sesungguhnya mereka ini adalah kaum pendurhaka.”

23

فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ

Fa asri bi‘ibādī lailan innakum muttaba‘ūn(a).

(Allah berfirman,) “Oleh karena itu, berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari. Sesungguhnya kamu akan dikejar.

24

وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ

Watrukil-bara rahwā(n), innahum jundum mugraqūn(a).

Biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka adalah bala tentara yang akan ditenggelamkan.”

25

كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ

Kam tarakū min jannātiw wa ‘uyūn(in).

Betapa banyak taman-taman dan mata-mata air yang mereka tinggalkan,

26

وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ

Wa zurū‘iw wa maqāmin karīm(in).

kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah,

27

وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ

Wa na‘matin kānū fīhā fākihīn(a).

juga kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana.

28

كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ

Każālik(a), wa auranāhā qauman ākharīn(a).

Demikianlah (Allah menyiksa mereka). Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain.

29

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاۤءُ وَالْاَرْضُۗ وَمَا كَانُوْا مُنْظَرِيْنَ ࣖ

Famā bakat ‘alaihimus-samā'u wal-ar(u), wa mā kānū munarīn(a).

Langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu.

30

وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنَ الْعَذَابِ الْمُهِيْنِۙ

Wa laqad najjainā banī isrā'īla minal-‘ażābil-muhīn(i).

Sungguh, Kami benar-benar telah menyelamatkan Bani Israil dari siksaan yang menghinakan,

31

مِنْ فِرْعَوْنَ ۗاِنَّهٗ كَانَ عَالِيًا مِّنَ الْمُسْرِفِيْنَ

Min fir‘aun(a), innahū kāna ‘āliyam minal-musrifīn(a).

(yaitu) dari (siksaan) Fir‘aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong lagi termasuk orang-orang yang melampaui batas.

32

وَلَقَدِ اخْتَرْنٰهُمْ عَلٰى عِلْمٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ ۚ

Wa laqadikhtarnāhum ‘alā ‘ilmin ‘alal-‘ālamīn(a).

Sungguh, dengan (dasar) pengetahuan, Kami pilih mereka di atas seluruh alam (semua bangsa pada masa itu).

33

وَاٰتَيْنٰهُمْ مِّنَ الْاٰيٰتِ مَا فِيْهِ بَلٰۤـؤٌا مُّبِيْنٌ

Wa ātaināhum minal-āyāti mā fīhi balā'um mubīn(un).

Telah Kami berikan kepada mereka sebagian tanda-tanda (kebesaran Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat cobaan yang nyata.

34

اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَيَقُوْلُوْنَۙ

Inna hā'ulā'i layaqūlūn(a).

Sesungguhnya mereka itu pasti akan berkata,

35

اِنْ هِيَ اِلَّا مَوْتَتُنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِيْنَ

In hiya illā mautatunal-ūlā wa mā nanu bimunsyarīn(a).

“Tidak ada (kematian) selain kematian di dunia ini dan kami tidak akan dibangkitkan.

36

فَأْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Fa'tū bi'ābā'inā in kuntum ādiqīn(a).

Datangkanlah nenek moyang kami jika kamu orang-orang yang benar.”

37

اَهُمْ خَيْرٌ اَمْ قَوْمُ تُبَّعٍۙ وَّالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ اَهْلَكْنٰهُمْ اِنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ

Ahum khairun am qaumu tubba‘(in), wal-lażīna min qablihim, ahlaknāhum innahum kānū mujrimīn(a).

Apakah mereka yang lebih baik atau kaum Tubba‘686) dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah para pendurhaka.

Catatan Kaki

686) Tubba‘ adalah gelar yang diberikan kepada raja-raja di Yaman yang meliputi suku Himyar, Saba’, dan Hadramaut.

38

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ

Wa mā khalaqnas-samāwāti wal-ara wa mā bainahumā lā‘ibīn(a).

Tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya secara main-main.

39

مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Mā khalaqnāhumā illā bil-aqqi wa lākinna akarahum lā ya‘lamūn(a).

Tidaklah Kami ciptakan keduanya, kecuali dengan hak. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

40

اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيْقَاتُهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ

Inna yaumal-fali mīqātuhum ajma‘īn(a).

Sesungguhnya hari keputusan (hari Kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,

41

يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ

Yauma lā yugnī maulan ‘am maulan syai'aw wa lā hum yunarūn(a).

(yaitu) hari (ketika) seorang teman setia sama sekali tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,

42

اِلَّا مَنْ رَّحِمَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ

Illā mar raimallāh(u), innahū huwal-‘azīzur-raīm(u).

kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

43

اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ

Inna syajarataz-zaqqūm(i).

Sesungguhnya pohon zaqum itu

44

طَعَامُ الْاَثِيْمِ ۛ

a‘āmul-aīm(i).

adalah makanan orang yang bergelimang dosa.

45

كَالْمُهْلِ ۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ

Kal-muhl(i), yaglī fil-buūn(i).

(Zaqum itu) seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut,