Audio Surat Al-'Ankabut 1-69
1
الۤمّۤ ۗ
Alif lām mīm.
Alif Lām Mīm.
2
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا
وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
Aḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqūlū āmannā wa hum lā yuftanūn(a).
Apakah manusia mengira
bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,”
sedangkan mereka tidak diuji?
3
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ
اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
Wa laqad
fatannal-lażīna min qablihim falaya‘lamannallāhul-lażīna ṣadaqū wa laya‘lamannal-kāżibīn(a).
Sungguh, Kami
benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui
orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta.
4
اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ
يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ
Am ḥasibal-lażīna ya‘malūnas-sayyi'āti ay yasbiqūnā, sā'a mā yaḥkumūn(a).
Ataukah orang-orang
yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab)
Kami? (Alangkah) buruk apa yang mereka tetapkan itu!
5
مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ
لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Man kāna yarjū
liqā'allāhi fa'inna ajalallāhi la'āt(in), wa huwas-samī‘ul-‘alīm(u).
Siapa yang
mengharapkan pertemuan dengan Allah, sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah
pasti datang. Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
6
وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ
لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Wa man jāhada
fa'innamā yujāhidu linafsih(ī), innallāha laganiyyun ‘anil-‘ālamīn(a).
Siapa yang berusaha
dengan sungguh-sungguh (untuk berbuat kebajikan), sesungguhnya dia sedang
berusaha untuk dirinya sendiri (karena manfaatnya kembali kepada dirinya).
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan suatu apa pun) dari
alam semesta.
7
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ
عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَحْسَنَ الَّذِيْ كَانُوْا
يَعْمَلُوْنَ
Wal-lażīna āmanū wa
‘amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna ‘anhum sayyi'ātihim wa lanajziyannahum aḥsanal-lażī kānū ya‘malūn(a).
Orang-orang yang
beriman dan beramal saleh pasti akan Kami hapus dosa-dosanya, dan mereka pasti
akan Kami beri balasan yang terbaik dari apa yang selama ini mereka kerjakan.
8
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ
جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا
ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā(n), wa in jāhadāka
litusyrika bī mā laisa laka bihī ‘ilmun falā tuṭi‘humā, ilayya marji‘ukum
fa'unabbi'ukum bimā kuntum ta‘malūn(a).
Kami telah mewasiatkan
(kepada) manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku
kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.
9
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ
فِى الصّٰلِحِيْنَ
Wal-lażīna āmanū wa
‘amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīn(a).
Orang-orang yang
beriman dan beramal saleh pasti akan Kami masukkan mereka dalam (golongan)
orang-orang saleh.
10
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَآ
اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِ ۗوَلَىِٕنْ
جَاۤءَ نَصْرٌ مِّنْ رَّبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۗ اَوَلَيْسَ
اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعٰلَمِيْنَ
Wa minan-nāsi may
yaqūlu āmannā billāhi fa'iżā ūżiya fillāhi ja‘ala fitnatan-nāsi
ka‘ażābillāh(i), wa la'in jā'a naṣrum mir rabbika layaqūlunna
innā kunnā ma‘akum, awa laisallāhu bi'a‘lama bimā fī ṣudūril-‘ālamīn(a).
Di antara manusia ada
yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti karena
(dia beriman kepada) Allah, dia menganggap cobaan manusia itu seperti siksaan
Allah.570) Akan tetapi, jika datang pertolongan
dari Tuhanmu, pasti mereka akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu.”
Bukankah Allah paling mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia?
Catatan
Kaki
570) Orang itu menganggap dahsyatnya kezaliman
manusia sama seperti dahsyatnya azab Allah Swt. sehingga dia meninggalkan
imannya.
11
وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْمُنٰفِقِيْنَ
Wa
laya‘lamannallāhul-lażīna āmanū wa laya‘lamannal-munāfiqīn(a).
Allah pasti mengetahui
orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang munafik.
12
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا
سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحٰمِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ
مِّنْ شَيْءٍۗ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ
Wa qālal-lażīna kafarū
lil-lażīna āmanuttabi‘ū sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syai'(in), innahum lakāżibūn(a).
Orang-orang yang kufur
berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami dan kami akan
memikul dosa-dosa kamu.” Padahal, mereka tidak (sanggup) sedikit pun memikul
dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) benar-benar
para pendusta.
13
وَلَيَحْمِلُنَّ اَثْقَالَهُمْ وَاَثْقَالًا مَّعَ اَثْقَالِهِمْ
وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ
Wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma‘a aṡqālihim wa layus'alunna yaumal-qiyāmati ‘ammā kānū yaftarūn(a).
Mereka benar-benar
akan memikul dosa-dosa mereka (sendiri) dan dosa-dosa (orang lain yang mereka
perdaya) di samping dosa-dosa mereka. Pada hari Kiamat mereka pasti akan
ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.
14
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ
اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ
ظٰلِمُوْنَ
Wa laqad arsalnā nūḥan ilā qaumihī falabiṡa fīhim alfa sanatin
illā khamsīna ‘āmā(n), fa'akhażahumuṭ-ṭūfānu wa hum ẓālimūn(a).
Sungguh, Kami
benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka
selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir
besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.
15
فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً
لِّلْعٰلَمِيْنَ
Fa'anjaināhu wa aṣḥābas-safīnati wa ja‘alnāhā āyatal lil-‘ālamīn(a).
Maka, Kami selamatkan
Nuh dan para penumpang bahtera serta Kami jadikannya sebagai pelajaran bagi
alam semesta.
16
وَاِبْرٰهِيْمَ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللّٰهَ
وَاتَّقُوْهُ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Wa ibrāhīma iż qāla
liqaumihi‘budullāha wattaqūh(u), żālikum khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
(Ingatlah)
Ibrahim ketika berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah
kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
17
اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا
وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا
يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ
وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Innamā ta‘budūna min
dūnillāhi auṡānaw wa takhluqūna ifkā(n), innal-lażīna ta‘budūna
min dūnillāhi lā yamlikūna lakum rizqan fabtagū ‘indallāhir-rizqa wa‘budūhu
wasykurū lah(ū), ilaihi turja‘ūn(a).
Sesungguhnya apa yang
kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala dan kamu membuat kebohongan.
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah tidak mampu memberikan rezeki
kepadamu. Maka, mintalah rezeki dari sisi Allah, sembahlah Dia, dan
bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
18
وَاِنْ تُكَذِّبُوْا فَقَدْ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ
ۗوَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Wa in tukażżibū faqad
każżaba umamum min qablikum, wa mā ‘alar-rasūli illal-balāgul-mubīn(u).
Jika kamu mendustakan
(ajaran Allah), sungguh umat-umat sebelum kamu juga telah mendustakan (para
rasul). Kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan jelas.”
19
اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ
يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ
Awalam yarau kaifa
yubdi'ullāhul-khalqa ṡumma yu‘īduh(ū), inna żālika ‘alallāhi
yasīr(un).
Apakah mereka tidak
memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian
mengembalikannya (menghidupkannya lagi)? Sesungguhnya yang demikian itu mudah
bagi Allah.
20
قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ
الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚ
Qul sīrū fil-arḍi fanẓurū kaifa bada'al-khalqa ṡummallāhu yunsyi'un-nasy'atal-ākhirah(ta), innallāha ‘alā kulli
syai'in qadīr(un).
Katakanlah,
“Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai
penciptaan (semua makhluk). Kemudian, Allah membuat kejadian yang akhir
(setelah mati di akhirat kelak). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
21
يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاِلَيْهِ
تُقْلَبُوْنَ
Yu‘ażżibu may yasyā'u
wa yarḥamu may yasyā'(u), wa ilaihi tuqlabūn(a).
Dia (Allah) akan
mengazab siapa yang Dia kehendaki dan merahmati siapa yang Dia kehendaki.
Kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
22
وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى
السَّمَاۤءِ ۖوَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ࣖ
Wa mā antum
bimu‘jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā'(i), wa mā lakum min
dūnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīr(in).
Kamu sama sekali tidak
dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan di langit. Tidak ada pula
pelindung dan penolong bagimu selain Allah.”
23
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَاۤىِٕهٖٓ
اُولٰۤىِٕكَ يَىِٕسُوْا مِنْ رَّحْمَتِيْ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Wal-lażīna kafarū
bi'āyātillāhi wa liqā'ihī ulā'ika ya'isū mir raḥmatī wa ulā'ika lahum ‘ażābun
alīm(un).
Orang-orang yang kufur
terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka itu berputus asa dari
rahmat-Ku dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih.
24
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا اقْتُلُوْهُ
اَوْ حَرِّقُوْهُ فَاَنْجٰىهُ اللّٰهُ مِنَ النَّارِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ
لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Famā kāna jawāba
qaumihī illā an qaluqtulūhu au ḥarriqūhu fa anjāhullāhu minan-nār(i), inna fī
żālika la'āyātil liqaumiy yu'minūn(a).
Maka, tidak ada
jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia!”
Lalu, Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.
25
وَقَالَ اِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًاۙ
مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ
يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَّيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۖوَّمَأْوٰىكُمُ
النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَۖ
Wa qāla
innamattakhażtum min dūnillāhi auṡānam mawaddata
bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati
yakfuru ba‘ḍukum biba‘ḍiw wa yal‘anu ba‘ḍukum ba‘ḍā(n), wa ma'wākumun nāru wa mā lakum min nāṣirīn(a).
Dia (Ibrahim) berkata,
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah berupa berhala-berhala hanyalah
untuk menciptakan hubungan harmonis di antara kamu dalam kehidupan dunia.
Kemudian, pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling
mengutuk. Tempat kembalimu adalah neraka dan sama sekali tidak ada penolong
bagimu.”
26
۞ فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ
ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Fa āmana lahū lūṭ(un), wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahū huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
Maka, Lut membenarkan
(kenabian Ibrahim). Dia (Ibrahim) pun berkata, “Sesungguhnya aku berhijrah ke
(tempat yang diperintahkan) Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.”
27
وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ
ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا
ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ
Wa wahabnā lahū isḥāqa wa ya‘qūba wa ja‘alnā fī żurriyyatihin nubuwwata wal-kitāba
wa ātaināhu ajrahū fid-dun-yā, wa innahū fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn(a).
Kami anugerahkan
kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Ya‘qub. Kami jadikan pada keturunannya kenabian
dan kitab serta Kami berikan kepadanya balasan di dunia.571) Sesungguhnya di akhirat dia benar-benar termasuk
orang-orang saleh.
Catatan
Kaki
571) Balasan yang dimaksud pada ayat ini adalah
memberikan anak cucu yang baik, kenabian kepada keturunannya, dan pujian.
28
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ
الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
Wa lūṭan iż qāla liqaumihī innakum lata'tūnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-‘ālamīn(a).
(Ingatlah)
ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kamu benar-benar melakukan
perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang tidak pernah dilakukan oleh
seorang pun sebelum kamu di alam semesta.
29
اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ
ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ
اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
A'innakum
lata'tūnar-rijāla wa taqṭa‘ūnas-sabīl(a), wa ta'tūna fī nādīkumul-munkar(a),
famā kāna jawāba qaumihī illā an qālu'tinā bi‘ażābillāhi in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Pantaskah kamu
mendatangi laki-laki (untuk melampiaskan syahwat), menyamun,572) dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?”
Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami
azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!”
Catatan
Kaki
572) Sebagian mufasir mengartikan taqṭa‘ūnas-sabīl dengan ‘melakukan perbuatan keji terhadap
orang-orang yang dalam perjalanan’ karena sebagian besar mereka melakukan
homoseks itu dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. Ada lagi yang
mengartikannya dengan ‘memutus jalur keturunan’ karena mereka berbuat homoseks.
30
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ ࣖ
Qāla rabbinṣurnī ‘alal-qaumil-mufsidīn(a).
Dia (Lut) berdoa, “Ya
Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat
kerusakan itu.”
31
وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰىۙ
قَالُوْٓا اِنَّا مُهْلِكُوْٓا اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚاِنَّ اَهْلَهَا
كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ۚ
Wa lammā jā'at
rusulunā ibrāhīma bil-busyrā, qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah(ti), inna
ahlahā kānū ẓālimīn(a).
Ketika utusan-utusan
Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira,573) mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan membinasakan
penduduk negeri ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang zalim.”
Catatan
Kaki
573) Kabar gembira yang dimaksud adalah bahwa Nabi
Ibrahim a.s. akan mendapatkan putra.
32
قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ
فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ
الْغٰبِرِيْنَ
Qāla inna fīhā lūṭā(n), qālū naḥnu a‘lamu biman fīhā, lanunajjiyannahū wa
ahlahū illamra'atahū kānat minal-gābirīn(a).
Dia (Ibrahim) berkata,
“Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka berkata, “Kami lebih tahu siapa yang
ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya,
kecuali istrinya. Dia termasuk (orang-orang kafir) yang tertinggal.”
33
وَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ
بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالُوْا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۗاِنَّا مُنَجُّوْكَ
وَاَهْلَكَ اِلَّا امْرَاَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ
Wa lammā an jā'at
rusulunā lūṭan sī'a bihim wa ḍāqa bihim żar‘aw wa qālū lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjūka wa ahlaka illamra'ataka kānat minal-gābirīn(a).
Ketika para utusan
Kami datang kepada Lut, ia sedih karena (kedatangan) mereka574) dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindunginya.
Mereka pun berkata, “Janganlah takut dan jangan sedih. Sesungguhnya kami akan
menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu. Dia termasuk
(orang-orang kafir) yang tertinggal.”
Catatan
Kaki
574) Nabi Lut a.s. merasa sedih akan kedatangan
utusan-utusan Allah Swt. itu karena mereka adalah pemuda yang rupawan,
sedangkan kaum Lut sangat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk diajak
melakukan homoseks. Dia merasa tidak sanggup melindungi mereka jika ada
gangguan dari kaumnya.
34
اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا
مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ
Innā munzilūna ‘alā
ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā'i bimā kānū yafsuqūn(a).
Sesungguhnya Kami akan
menurunkan suatu azab dari langit kepada penduduk negeri ini karena mereka
selalu berbuat fasik.
35
وَلَقَدْ تَّرَكْنَا مِنْهَآ اٰيَةً ۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ
يَّعْقِلُوْنَ
Wa laqad taraknā minhā
āyatam bayyinatal liqaumiy ya‘qilūn(a).
Sungguh, benar-benar
telah Kami tinggalkan darinya suatu tanda yang nyata575) bagi kaum yang berpikir.
Catatan
Kaki
575) Tanda yang nyata adalah bekas-bekas
reruntuhan kota Sodom, negeri kaum Nabi Lut a.s.
36
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۙ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا
اللّٰهَ وَارْجُوا الْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ
مُفْسِدِيْنَ ۖ
Wa ilā madyana akhāhum
syu‘aibā(n), faqāla yā qaumi‘budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta‘ṡau fil-arḍi mufsidīn(a).
Kepada penduduk Madyan
(Kami utus) saudara mereka, (yaitu) Syuʻaib. Dia berkata, “Wahai
kaumku, sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan janganlah
berkeliaran di bumi untuk berbuat kerusakan.”
37
فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ
دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙ
Fa każżabūhu
fa'akhażathumur-rajfatu fa'aṣbaḥū fī dārihim jāṡimīn(a).
Mereka mendustakannya.
Maka, gempa dahsyat menimpa mereka. Lalu, jadilah mereka (mayat-mayat yang)
bergelimpangan di tempat tinggalnya.
38
وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَقَدْ تَّبَيَّنَ لَكُمْ مِّنْ
مَّسٰكِنِهِمْۗ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ
السَّبِيْلِ وَكَانُوْا مُسْتَبْصِرِيْنَ ۙ
Wa ‘ādaw wa ṡamūda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana
lahumusy-syaiṭānu a‘mālahum faṣaddahum ‘anis-sabīli
wa kānū mustabṣirīn(a).
Juga (ingatlah kaum)
‘Ad dan Samud. Sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari
(puing-puing) tempat tinggal mereka. Setan menjadikan terasa indah perbuatan
(buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan
mereka dahulu adalah orang-orang yang berpandangan tajam,
39
وَقَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامٰنَۗ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى
بِالْبَيِّنٰتِ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانُوْا سٰبِقِيْنَ ۚ
Wa qārūna wa fir‘auna
wa hāmān(a), wa laqad jā'ahum mūsā bil-bayyināti fastakbarū fil-arḍi wa mā kānū sābiqīn(a).
dan (juga) Qarun,
Fir‘aun, dan Haman. Sungguh, benar-benar telah datang kepada mereka Musa dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di
bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah).
40
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا
عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ
خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
Fakullan akhażnā
biżambih(ī), faminhum man arsalnā ‘alaihi ḥāṣibā(n), wa minhum man akhażathuṣ-ṣaiḥah(tu), wa minhum man khasafnā bihil-arḍ(a), wa minhum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lākin kānū anfusahum yaẓlimūn(a).
Masing-masing (dari
mereka) Kami azab karena dosanya. Di antara mereka ada yang Kami timpakan angin
kencang (yang mengandung) batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami
tenggelamkan. Tidaklah Allah menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi
dirinya sendiri.
41
مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ
كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ
لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Maṡalul-lażīnattakhażū min dūnillāhi auliyā'a kamaṡalil-‘ankabūt(i), ittakhażat baitā(n), wa inna auhanal-buyūti
labaitul-‘ankabūt(i), lau kānū ya‘lamūn(a).
Perumpamaan
orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung576) adalah seperti laba-laba betina yang membuat rumah.
Sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba. Jika mereka tahu,
(niscaya tidak akan menyembahnya).
Catatan
Kaki
576) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān (3): 28.
42
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍۗ
وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Innallāha ya‘lamu mā
yad‘ūna min dūnihī min syai'(in), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
Sesungguhnya Allah
mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
43
وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ
اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ
Wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās(i), wa mā ya‘qiluhā illal-‘ālimūn(a).
Perumpamaan-perumpamaan
itu Kami buat untuk manusia. Namun, tidak ada yang memahaminya, kecuali
orang-orang yang berilmu.