Audio Surat Al-Jaziyah 1-37
1
حٰمۤ ۚ
Ḥā mīm.
Ḥā Mīm.
2
تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
Tanzīlul-kitābi
minallāhil-‘azīzil-ḥakīm(i).
Diturunkannya Kitab
(Al-Qur’an) ini (berasal) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
3
اِنَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۗ
Inna fis-samāwāti
wal-arḍi la'āyātil lil-mu'minīn(a).
Sesungguhnya di langit
dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
mukmin.
4
وَفِيْ خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَاۤبَّةٍ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ
يُّوْقِنُوْنَۙ
Wa fī khalqikum wa mā
yabuṡṡu min dābbatin āyātul liqaumiy yūqinūn(a).
Pada penciptaan kamu
dan makhluk bergerak yang ditebarkan-Nya terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi kaum yang meyakini.
5
وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ
السَّمَاۤءِ مِنْ رِّزْقٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيْفِ
الرِّيٰحِ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Wakhtilāfil-laili
wan-nahāri wa mā anzalallāhu minas-samā'i mir rizqin fa aḥyā bihil-arḍa ba‘da mautihā wa taṣrīfir-riyāḥi āyātul liqaumiy ya‘qilūn(a).
(Pada)
pergantian malam dan siang serta rezeki yang diturunkan Allah dari langit, lalu
dihidupsuburkannya bumi (dengan air hujan) sesudah matinya, dan pada perkisaran
angin terdapat (pula) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
6
تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۚ فَبِاَيِّ
حَدِيْثٍۢ بَعْدَ اللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ يُؤْمِنُوْنَ
Tilka āyātullāhi
natlūhā ‘alaika bil-ḥaqq(i), fa bi'ayyi ḥadīṡim ba‘dallāhi wa āyātihī yu'minūn(a).
Itulah ayat-ayat Allah
yang Kami bacakan kepadamu dengan benar. Maka, pada perkataan mana lagi mereka
akan beriman setelah Allah dan ayat-ayat-Nya?
7
وَيْلٌ لِّكُلِّ اَفَّاكٍ اَثِيْمٍۙ
Wailul likulli affākin
aṡīm(in).
Celakalah setiap
pembohong lagi bergelimang dosa
8
يَّسْمَعُ اٰيٰتِ اللّٰهِ تُتْلٰى عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ
مُسْتَكْبِرًا كَاَنْ لَّمْ يَسْمَعْهَاۚ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ
Yasma‘u āyātillāhi tutlā
‘alaihi ṡumma yuṣirru mustakbiran
ka'allam yasma‘hā, fa basysyirhu bi‘ażābin alīm(in).
yang mendengar
ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya, kemudian dia tetap menyombongkan diri
seakan-akan tidak mendengarnya. Peringatkanlah dia (wahai Nabi Muhammad) dengan
azab yang amat pedih.
9
وَاِذَا عَلِمَ مِنْ اٰيٰتِنَا شَيْـًٔا ۨاتَّخَذَهَا هُزُوًاۗ
اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌۗ
Wa iżā ‘alima min
āyātinā syai'anittakhażahā huzuwā(n), ulā'ika lahum ‘ażābum muhīn(un).
Apabila dia mengetahui
sesuatu tentang ayat-ayat Kami, dia menjadikannya bahan olok-olok. Merekalah
yang akan menerima azab yang menghinakan.
10
مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ جَهَنَّمُ ۚوَلَا يُغْنِيْ عَنْهُمْ مَّا
كَسَبُوْا شَيْـًٔا وَّلَا مَا اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَۚ
وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۗ
Miw warā'ihim
jahannam(u), wa lā yugnī ‘anhum mā kasabū syai'aw wa lā mattakhażū min
dūnillāhi auliyā'(a), wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm(un).
Di hadapan mereka ada
(neraka) Jahanam. Tidak akan berguna sedikit pun bagi mereka apa yang telah
mereka kerjakan dan tidak (pula bermanfaat) apa yang mereka jadikan sebagai
sesembahan selain Allah. Bagi mereka azab yang sangat berat.
11
هٰذَا هُدًىۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ
عَذَابٌ مِّنْ رِّجْزٍ اَلِيْمٌ ࣖ
Hāżā hudā(n),
wal-lażīna kafarū bi'āyāti rabbihim lahum ‘ażābum mir rijzin alīm(un).
Ini (Al-Qur’an) adalah
petunjuk (yang agung). Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhannya akan
mendapat azab berupa siksaan yang sangat pedih.
12
۞ اَللّٰهُ الَّذِيْ سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ
الْفُلْكُ فِيْهِ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَۚ
Allāhul-lażī sakhkhara
lakumul-baḥra litajriyal-fulku fīhi bi'amrihī wa litabtagū
min faḍlihī wa la‘allakum tasykurūn(a).
Allahlah yang telah
menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan
perintah-Nya, agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu
bersyukur.
13
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ
جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Wa sakhkhara lakum mā
fis-samāwāti wa mā fil-arḍi jamī‘am minh(u), inna fī żālika la'āyātil
liqaumiy yatafakkarūn(a).
Dia telah menundukkan
(pula) untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya
(sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
14
قُلْ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَغْفِرُوْا لِلَّذِيْنَ لَا
يَرْجُوْنَ اَيَّامَ اللّٰهِ لِيَجْزِيَ قَوْمًا ۢبِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Qul lil-lażīna āmanū
yagfirū lil-lażīna lā yarjūna ayyāmallāhi liyajziya qaumam bimā kānū
yaksibūn(a).
Katakanlah (Nabi
Muhammad) kepada orang-orang yang beriman, hendaklah mereka memaafkan
orang-orang yang tidak mengharapkan akan hari-hari (pembalasan) Allah karena Dia
akan memberi ganjaran kepada suatu kaum atas apa yang telah mereka usahakan.
15
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا ۖ
ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
Man ‘amila ṣāliḥan fa linafsih(ī), wa man asā'a fa ‘alaihā, ṡumma ilā rabbikum turja‘ūn(a).
Siapa yang mengerjakan
amal saleh, itu untuk dirinya sendiri dan siapa yang berbuat keburukan, itu
akan menimpa dirinya sendiri. Kemudian, hanya kepada Tuhanmulah kamu
dikembalikan.
16
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ
وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلَى
الْعٰلَمِيْنَ ۚ
Wa laqad ātainā banī
isrā'īlal-kitāba wal-ḥukma wan-nubuwwata wa razaqnāhum minaṭ-ṭayyibāti wa faḍḍalnāhum ‘alal-‘ālamīn(a).
Sungguh, Kami
benar-benar telah menganugerahkan kepada Bani Israil kitab suci, hukum, dan
kenabian. Kami pun telah menganugerahkan kepada mereka rezeki yang baik dan
Kami lebihkan mereka atas semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).
17
وَاٰتَيْنٰهُمْ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْاَمْرِۚ فَمَا اخْتَلَفُوْٓا
اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗاِنَّ رَبَّكَ
يَقْضِيْ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
Wa ātaināhum
bayyinātim minal-amr(i), fa makhtalafū illā mim ba‘di mā jā'ahumul-‘ilmu bagyam
bainahum, inna rabbaka yaqḍī bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānū fīhi
yakhtalifūn(a).
Kami telah
menganugerahkan pula kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas tentang
urusan (agama). Maka, mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang ilmu
kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan
memutuskan di antara mereka pada hari Kiamat apa yang selalu mereka
perselisihkan.
18
ثُمَّ جَعَلْنٰكَ عَلٰى شَرِيْعَةٍ مِّنَ الْاَمْرِ فَاتَّبِعْهَا
وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ
Ṡumma ja‘alnāka ‘alā syarī‘atim minal-amri
fattabi‘hā wa lā tattabi‘ ahwā'al-lażīna lā ya‘lamūn(a).
Kemudian, Kami jadikan
engkau (Nabi Muhammad) mengikuti syariat dari urusan (agama) itu. Maka,
ikutilah ia (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti hawa nafsu orang-orang
yang tidak mengetahui.
19
اِنَّهُمْ لَنْ يُّغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗوَاِنَّ
الظّٰلِمِيْنَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۚ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِيْنَ
Innahum lay yugnū
‘anka minallāhi syai'ā(n), wa innaẓ-ẓālimīna ba‘ḍuhum auliyā'u ba‘ḍ(in), wallāhu waliyyul-muttaqīn(a).
Sesungguhnya mereka
sekali-kali tidak akan dapat menghindarkan engkau sedikit pun dari (azab)
Allah. Sesungguhnya orang-orang zalim itu sebagian mereka menjadi pelindung
bagi sebagian yang lain. Adapun Allah adalah pelindung orang-orang bertakwa.
20
هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ
يُّوْقِنُوْنَ
Hāżā baṣā'iru lin-nāsi wa hudaw wa raḥmatul liqaumiy yūqinūn(a).
Ini (Al-Qur’an) adalah
pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini(-nya).
21
اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ
نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَوَاۤءً
مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ ࣖࣖ
Am ḥasibal-lażīnajtaraḥus -sayyi'āti an naj‘alahum
kal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti sawā'am maḥyāhum wa mamātuhum, sā'a mā yaḥkumūn(a).
Apakah orang-orang
yang melakukan keburukan itu mengira bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama kehidupan dan
kematian mereka? Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.
22
وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى
كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Wa
khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqqi wa litujzā kullu
nafsim bimā kasabat wa hum lā yuẓlamūn(a).
Allah menciptakan
langit dan bumi dengan hak dan agar setiap jiwa diberi balasan (setimpal)
dengan apa yang diusahakan serta mereka tidak akan dizalimi.
23
اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ
عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ
غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
Afa ra'aita
manittakhaża ilāhahū hawāhu wa aḍallahullāhu ‘alā ‘ilmiw
wa khatama ‘alā sam‘ihī wa qalbihī wa ja‘ala ‘alā baṣarihī gisyāwah(tan), famay yahdīhi mim ba‘dillāh(i), afalā tażakkarūn(a).
Tahukah kamu (Nabi
Muhammad), orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan dibiarkan
sesat oleh Allah dengan pengetahuan-Nya,688) Allah telah
mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya,
siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)?
Apakah kamu (wahai manusia) tidak mengambil pelajaran?
Catatan
Kaki
688) Allah membiarkan orang itu sesat karena Allah
mengetahui bahwa ia tidak menerima petunjuk yang Dia berikan kepadanya.
24
وَقَالُوْا مَا هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ
وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلَّا الدَّهْرُۚ وَمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ
عِلْمٍۚ اِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ
Wa qālū mā hiya illā ḥayātunad-dun-yā namūtu wa naḥyā wa mā yuhlikunā
illad-dahr(u), wa mā lahum biżālika min ‘ilmin in hum illā yaẓunnūn(a).
Mereka berkata,
“Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita
hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” Padahal, mereka tidak
mempunyai ilmu (sama sekali) tentang itu. Mereka hanyalah menduga-duga.
25
وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ مَّا كَانَ
حُجَّتَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ
صٰدِقِيْنَ
Wa iżā tutlā ‘alaihim
āyātunā bayyinātim mā kāna ḥujjatahum illā an qālu'tū bi'ābā'inā in kuntum
ṣādiqīn(a).
Apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka, kecuali
mengatakan, “Hidupkanlah kembali nenek moyang kami jika kamu adalah orang-orang
benar.”
26
قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ
اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَارَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُوْنَ ࣖ
Qulillāhu yuḥyīkum ṡumma yumītukum ṡumma yajma‘ukum ilā
yaumil-qiyāmati lā raiba fīhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya‘lamūn(a).
Katakanlah, “Allah
menghidupkan kamu lalu mematikan kamu kemudian mengumpulkan kamu pada hari
Kiamat yang tidak ada keraguan tentangnya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.”
27
وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَيَوْمَ تَقُوْمُ
السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّخْسَرُ الْمُبْطِلُوْنَ
Wa lillāhi
mulkus-samāwāti wal-arḍ(i), wa yauma taqūmus-sā‘atu yauma'iżiy
yakhsarul-mubṭilūn(a).
Milik Allahlah
kerajaan langit dan bumi. Pada hari terjadinya kiamat rugilah pada hari itu
orang-orang yang mengerjakan kebatilan.
28
وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةً ۗ كُلُّ اُمَّةٍ تُدْعٰٓى اِلٰى
كِتٰبِهَاۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Wa tarā kulla ummatin
jāṡiyah(tan), kullu ummatin tud‘ā ilā kitābihā,
al-yauma tujzauna mā kuntum ta‘malūn(a).
(Pada
hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku (catatan amal)-nya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa
yang telah kamu kerjakan.
29
هٰذَا كِتٰبُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ ۗاِنَّا كُنَّا
نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Hāżā kitābunā yanṭiqu ‘alaikum bil-ḥaqq(i), innā kunnā
nastansikhu mā kuntum ta‘malūn(a).
(Allah
berfirman,) “Inilah Kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan hak.
Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.”
30
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ
Fa'ammal-lażīna āmanū
wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fayudkhiluhum rabbuhum fī raḥmatih(ī), żālika
huwal-fauzul-mubīn(u).
Adapun orang-orang
yang beriman dan beramal saleh, Tuhan akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat-Nya (surga). Itulah kemenangan yang nyata.
31
وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اَفَلَمْ تَكُنْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى
عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنْتُمْ قَوْمًا مُّجْرِمِيْنَ
Wa ammal-lażīna
kafarū, falam takun āyātī tutlā ‘alaikum fastakbartum wa kuntum qaumam
mujrimīn(a).
Adapun orang-orang
yang kufur (dikatakan kepada mereka,) “Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan
kepadamu, lalu kamu menyombongkan diri dan menjadi kaum pendurhaka?”
32
وَاِذَا قِيْلَ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّالسَّاعَةُ لَا
رَيْبَ فِيْهَا قُلْتُمْ مَّا نَدْرِيْ مَا السَّاعَةُۙ اِنْ نَّظُنُّ اِلَّا
ظَنًّا وَّمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِيْنَ
Wa iżā qīla inna
wa‘dallāhi ḥaqquw was-sā‘atu lā raiba fīhā qultum mā nadrī
mas-sā‘ah(tu), in naẓunnu illā ẓannaw wa mā naḥnu bimustaiqinīn(a).
Apabila dikatakan
(kepadamu), “Sesungguhnya janji Allah itu hak dan hari Kiamat itu tidak ada
keraguan tentangnya,” kamu menjawab, “Kami tidak tahu apakah hari Kiamat itu,
kami hanyalah menduga-duga, dan kami tidak berupaya meyakininya.”
33
وَبَدَا لَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا عَمِلُوْا وَحَاقَ بِهِمْ مَّا
كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ
Wa badā lahum
sayyi'ātu mā ‘amilū wa ḥāqa bihim mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Tampak nyatalah kepada
mereka keburukan-keburukan apa yang mereka kerjakan dan berlakulah terhadap
mereka apa (azab) yang dahulu selalu mereka perolok-olokkan.
34
وَقِيْلَ الْيَوْمَ نَنْسٰىكُمْ كَمَا نَسِيْتُمْ لِقَاۤءَ
يَوْمِكُمْ هٰذَاۙ وَمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ
Wa qīlal-yauma
nansākum kamā nasītum liqā'a yaumikum hāżā, wa ma'wākumun nāru wa mā lakum min
nāṣirīn(a).
(Kepada
mereka) dikatakan, “Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah
melupakan pertemuan (dengan) harimu ini. Tempat kembalimu hanyalah neraka dan
sama sekali tidak ada penolong bagimu.
35
ذٰلِكُمْ بِاَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ هُزُوًا
وَّغَرَّتْكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۚفَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُوْنَ مِنْهَا
وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُوْنَ
Żālikum
bi'annakumuttakhażtum āyātillāhi huzuwaw wa garratkumul-ḥayātud-dun-yā, fal-yauma lā yukhrajūna minhā wa lā hum
yusta‘tabūn(a).
Yang demikian itu
(terjadi) karena sesungguhnya kamu telah menjadikan ayat-ayat Allah sebagai
(bahan) olok-olok dan kamu telah diperdaya oleh kehidupan dunia.” Maka, pada
hari ini mereka tidak dikeluarkan darinya (neraka) dan tidak pula mereka diberi
kesempatan untuk bertobat.
36
فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَرَبِّ الْاَرْضِ رَبِّ
الْعٰلَمِيْنَ
Fa lillāhil-ḥamdu rabbis-samāwāti wa rabbil-arḍi rabbil-‘ālamīn(a).
Maka, segala puji
hanya bagi Allah, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.
37
وَلَهُ الْكِبْرِيَاۤءُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَهُوَ
الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ ۔
Wa lahul-kibriyā'u
fis-samāwāti wal-arḍ(i), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
Hanya bagi-Nya segala
kebesaran di langit dan bumi. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.