Audio Surat Al-Muddassir 1-56
1
يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ
Yā ayyuhal-muddaṡṡir(u).
Wahai orang yang
berselimut (Nabi Muhammad),
2
قُمْ فَاَنْذِرْۖ
Qum fa'anżir.
bangunlah, lalu
berilah peringatan!
3
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ
Wa rabbaka fakabbir.
Tuhanmu, agungkanlah!
4
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ
Wa ṡiyābaka faṭahhir.
Pakaianmu,
bersihkanlah!
5
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ
War-rujza fahjur.
Segala (perbuatan)
yang keji, tinggalkanlah!
6
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ
Wa lā tamnun tastakṡir(u).
Janganlah memberi
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak!
7
وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ
Wa lirabbika faṣbir.
Karena Tuhanmu,
bersabarlah!
8
فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ
Fa iżā nuqira
fin-nāqūr(i).
Apabila sangkakala
ditiup,
9
فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ
Fa żālika yauma'iżiy
yaumun ‘asīr(un).
hari itulah hari yang
sulit,
10
عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ
‘Alal-kāfirīna gairu
yasīr(in).
(yang)
tidak mudah bagi orang-orang kafir.
11
ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ
Żarnī wa man khalaqtu
waḥīdā(n).
Biarkanlah Aku (yang
bertindak) terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian.733)
Catatan
Kaki
733) Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya
diturunkan mengenai al-Walid bin al-Mugirah, pemimpin kafir Quraisy, yang
sebelumnya tidak memiliki apa-apa.
12
وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ
Wa ja‘altu lahū mālam
mamdūdā(n).
Aku beri dia kekayaan
yang berlimpah,
13
وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ
Wa banīna syuhūdā(n).
anak-anak yang selalu
bersamanya,
14
وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ
Wa mahhattu lahū
tamhīdā(n).
dan Aku beri dia
kelapangan (hidup) seluas-luasnya.
15
ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ
Ṡumma yaṭma‘u an azīd(a).
Kemudian, dia ingin
sekali agar Aku menambahnya.
16
كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ
Kallā, innahū kāna
li'āyātinā ‘anīdā(n).
Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur’an).
17
سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ
Sa'urhiquhū ṣa‘ūdā(n).
Aku akan membebaninya
dengan pendakian yang memayahkan.
18
اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ
Innahū fakkara wa
qaddar(a).
Sesungguhnya dia telah
memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya).
19
فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ
Faqutila kaifa
qaddar(a).
Maka, binasalah dia.
Bagaimanakah dia menetapkan?
20
ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ
Ṡumma qutila kaifa qaddar(a).
Kemudian, binasalah
dia. Bagaimanakah dia menetapkan?
21
ثُمَّ نَظَرَۙ
Ṡumma naẓar(a).
Kemudian dia
memikirkan (untuk melecehkan Al-Qur’an).
22
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ
Ṡumma ‘abasa wa basar(a).
Kemudian, dia berwajah
masam dan cemberut (karena tidak menemukan kelemahan Al-Qur’an).
23
ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ
Ṡumma adbara wastakbar(a).
Kemudian, dia
berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri.
24
فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ
Faqāla in hāżā illā siḥruy yu'ṡar(u).
Lalu, dia berkata,
“(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang
terdahulu).
25
اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ
In hāżā illā
qaulul-basyar(i).
Ini tidak lain kecuali
perkataan manusia.”
26
سَاُصْلِيْهِ سَقَرَ
Sa'uṣlīhi saqar(a).
Aku akan memasukkannya
ke dalam (neraka) Saqar.
27
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ
Wa mā adrāka mā
saqar(a).
Tahukah kamu apa
(neraka) Saqar itu?
28
لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ
Lā tubqī wa lā
tażar(u).
(Neraka
Saqar itu) tidak meninggalkan (sedikit pun bagian jasmani) dan tidak
membiarkan(-nya luput dari siksaan).
29
لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ
Lawwāḥatul lil-basyar(i).
(Neraka
Saqar itu) menghanguskan kulit manusia.
30
عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ
‘Alaihā tis‘ata
‘asyar(a).
Di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga).
31
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا
جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ
الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا
وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ
الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ
بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ
يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا
ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Wa mā ja‘alnā aṣḥāban-nāri illā malā'ikah(tan), wa mā ja‘alnā ‘iddatahum illā
fitnatal lil-lażīna kafarū, liyastaiqinal-lażīna ūtul-kitāba wa yazdādal-lażīna
āmanū īmānaw wa lā yartābal-lażīna ūtul-kitāba wal-mu'minūn(a), wa liyaqūlal-lażīna
fī qulūbihim maraḍuw wal-kāfirūna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā(n), każālika yuḍillullāhu may yasyā'u
wa yahdī may yasyā'(u), wa mā ya‘lamu junūda rabbika illā huw(a), wa mā hiya
illā żikrā lil-basyar(i).
Kami tidak menjadikan
para penjaga neraka, kecuali para malaikat dan Kami tidak menentukan bilangan
mereka itu, kecuali sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. (Yang demikian itu)
agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, orang yang beriman bertambah
imannya, orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak
ragu-ragu, serta orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang
kafir (berkata,) “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai
suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia
kehendaki (berdasarkan kecenderungan dan pilihan mereka sendiri) dan memberi
petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapan mereka
untuk menerima petunjuk). Tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu
kecuali Dia sendiri. Ia (neraka Saqar itu) tidak lain hanyalah peringatan bagi
manusia.
32
كَلَّا وَالْقَمَرِۙ
Kallā wal-qamar(i).
Sekali-kali tidak!734) Demi bulan,
Catatan
Kaki
734) Kalimat ini merupakan bantahan terhadap
ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari hal-hal tersebut di atas.
33
وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ
Wal-laili iż adbar(a).
demi malam ketika
telah berlalu,
34
وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ
Waṣ-ṣubḥi iżā asfar(a).
dan demi subuh apabila
mulai terang,
35
اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙ
Innahā la'iḥdal-kubar(i).
sesungguhnya ia
(neraka Saqar itu) benar-benar salah satu (bencana) yang sangat besar,
36
نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙ
Nażīral lil-basyar(i).
sebagai peringatan
bagi manusia,
37
لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ
Liman syā'a minkum ay
yataqaddama au yata'akhkhar(a).
(yaitu)
bagi siapa di antara kamu yang ingin maju (meraih kebajikan) atau mundur
(dengan berbuat maksiat).
38
كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ
Kullu nafsim bimā
kasabat rahīnah(tun).
Setiap orang
bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan,
39
اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ ۛ
Illā aṣḥābal-yamīn(i).
kecuali golongan
kanan,
40
فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙ
Fī jannātin -
yatasā'alūn(a).
berada di dalam surga
yang mereka saling bertanya
41
عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ
‘Anil-mujrimīn(a).
tentang (keadaan) para
pendurhaka,
42
مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ
Mā salakakum fī
saqar(a).
“Apa
yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
43
قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ
Qālū lam naku minal-muṣallīn(a).
Mereka menjawab,
“Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat
44
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ
Wa lam naku nuṭ‘imul-miskīn(a).
dan kami (juga) tidak
memberi makan orang miskin.
45
وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ
Wa kunnā nakhūḍu ma‘al-khā'iḍīn(a).
Bahkan, kami selalu
berbincang (untuk tujuan yang batil) bersama para pembincang,
46
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ
Wa kunnā nukażżibu
biyaumid-dīn(i).
dan kami selalu
mendustakan hari Pembalasan,