Audio Surat Ibrahim 1-52
1
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ
الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ
الْحَمِيْدِۙ
Alif lām rā, kitābun
anzalnāhu ilaika litukhrijan-nāsa minaẓ-ẓulumāti ilan-nūr(i), bi'iżni rabbihim ilā ṣirāṭil-‘azīzil-ḥamīd(i).
Alif Lām Rā. (Ini
adalah) Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) agar
engkau mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan pada cahaya
(terang-benderang) dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
2
اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ
وَوَيْلٌ لِّلْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيْدٍۙ
Allāhil-lażī lahū mā
fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa wailul lil-kāfirīna min ‘ażābin syadīd(in).
(Dialah)
Allah yang memiliki segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat berat.
3
ۨالَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى
الْاٰخِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا ۗ
اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
Allażīna yastaḥibbūnal-ḥayātad-dun-yā ‘alal-ākhirati wa yaṣuddūna ‘an sabīlillāhi wa yabgūnahā ‘iwajā(n), ulā'ika fī ḍalālim ba‘īd(in).
(Yaitu)
orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat,
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, dan menginginkannya menjadi
bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
4
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهٖ
لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۗفَيُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ
ۗوَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Wa mā arsalnā mir
rasūlin illā bilisāni qaumihī liyubayyina lahum, fa yuḍillullāhu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'(u), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
Kami tidak mengutus
seorang rasul pun, kecuali dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi
penjelasan kepada mereka. Maka, Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki
(karena kecenderungannya untuk sesat), dan memberi petunjuk kepada siapa yang
Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Dia Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
5
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا مُوْسٰى بِاٰيٰتِنَآ اَنْ اَخْرِجْ قَوْمَكَ
مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِ ۗاِنَّ
فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ
Wa laqad arsalnā mūsā
bi'āyātinā an akhrij qaumaka minaẓ-ẓulumāti ilan-nūr(i), wa żakkirhum bi'ayyāmillāh(i), inna fī
żālika la'āyātil likulli ṣabbārin syakūr(in).
Sungguh Kami
benar-benar telah mengutus Musa dengan (membawa) tanda-tanda (kekuasaan) Kami
(dan Kami perintahkan kepadanya), “Keluarkanlah kaummu dari berbagai kegelapan
kepada cahaya (terang-benderang) dan ingatkanlah mereka tentang hari-hari
Allah.”384) Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat penyabar
lagi banyak bersyukur.
Catatan
Kaki
384) Hari-hari Allah maksudnya adalah
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kaum-kaum terdahulu serta nikmat dan
siksaan yang mereka alami.
6
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهِ اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ
عَلَيْكُمْ اِذْ اَنْجٰىكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ سُوْۤءَ
الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُوْنَ اَبْنَاۤءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَاۤءَكُمْ ۗوَفِيْ
ذٰلِكُمْ بَلَاۤءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ ࣖ
Wa iż qāla mūsā
liqaumihiżkurū ni‘matallāhi ‘alaikum iż anjākum min āli fir‘auna yasūmūnakum
sū'al-‘ażābi wa yużabbiḥūna abnā'akum wa yastaḥyūna nisā'akum, wa fī żālikum balā'um mir rabbikum ‘aẓīm(un).
(Ingatlah)
ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia
menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut Fir‘aun. Mereka menyiksa kamu dengan
siksa yang pedih, menyembelih anak-anakmu yang laki-laki, dan membiarkan hidup
(anak-anak) perempuanmu (untuk disiksa dan dilecehkan). Pada yang demikian itu
terdapat suatu cobaan yang besar dari Tuhanmu.
7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ
وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Wa iż ta'ażżana
rabbukum la'in syakartum la'azīdannakum wa la'in kafartum inna ‘ażābī
lasyadīd(un).
(Ingatlah)
ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan
menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
8
وَقَالَ مُوْسٰٓى اِنْ تَكْفُرُوْٓا اَنْتُمْ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ
جَمِيْعًا ۙفَاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ حَمِيْدٌ
Wa qāla mūsā in
takfurū antum wa man fil-arḍi jamī‘ā(n), fa innallāha laganiyyun ḥamīd(un).
Musa berkata, “Jika
kamu dan siapa pun yang ada di bumi semuanya kufur (atas nikmat Allah),
sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
9
اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ
نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۗ وَالَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗ لَا يَعْلَمُهُمْ
اِلَّا اللّٰهُ ۗجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَرَدُّوْٓا اَيْدِيَهُمْ
فِيْٓ اَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوْٓا اِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ
وَاِنَّا لَفِيْ شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُوْنَنَآ اِلَيْهِ مُرِيْبٍ
Alam ya'tikum
naba'ul-lażīna min qablikum qaumi nūḥiw wa ‘ādiw wa ṡamūd(a), wal-lażīna mim ba‘dihim, lā ya‘lamuhum illallāh(u), jā'athum
rusuluhum bil-bayyināti fa raddū aidiyahum fī afwāhihim wa qālū innā kafarnā
bimā ursiltum bihī wa innā lafī syakkim mimmā tad‘ūnanā ilaihi murīb(in).
Apakah belum sampai
kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, dan
orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka selain
Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan (membawa) bukti-bukti yang
nyata, tetapi mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (sebagai tanda penolakan
dan karena kebencian) dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan ajaran
yang kamu bawa dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan
menyangkut apa yang kamu serukan kepada kami.”
10
۞ قَالَتْ رُسُلُهُمْ اَفِى اللّٰهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضِۗ يَدْعُوْكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ
اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ قَالُوْٓا اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا ۗ
تُرِيْدُوْنَ اَنْ تَصُدُّوْنَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَا فَأْتُوْنَا
بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍ
Qālat rusuluhum
afillāhi syakkun fāṭiris-samāwāti wal-arḍ(i), yad‘ūkum liyagfira lakum min żunūbikum wa yu'akhkhirakum
ilā ajalim musammā(n), qālū in antum illā basyarum miṡlunā, turīdūna an taṣuddūnā ‘ammā kāna ya‘budu
ābā'unā fa'tūnā bisulṭānim mubīn(in).
Rasul-rasul mereka
berkata, “Apakah ada keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia
menyeru kamu (untuk beriman) agar Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan
menangguhkan (siksaan)-mu sampai waktu yang ditentukan.” Mereka menjawab, “Kamu
tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu ingin menghalangi kami dari
(menyembah) apa yang sejak dahulu selalu disembah nenek moyang kami, karena itu
datangkanlah kepada kami bukti yang nyata.”
11
قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ اِنْ نَّحْنُ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ
وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَمُنُّ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖۗ وَمَا كَانَ
لَنَآ اَنْ نَّأْتِيَكُمْ بِسُلْطٰنٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Qālat lahum rusuluhum
in naḥnu illā basyarum miṡlukum wa lākinnallāha yamunnu ‘alā may yasyā'u min ‘ibādih(ī),
wa mā kāna lanā an na'tiyakum bisulṭānin illā bi'iżnillāh(i),
wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu'minūn(a).
Rasul-rasul mereka
berkata kepada mereka, “Kami hanyalah manusia seperti kamu, tetapi Allah
memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.
Tidak mungkin bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan
izin Allah. Hanya kepada Allah seharusnya orang-orang yang beriman bertawakal.
12
وَمَا لَنَآ اَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللّٰهِ وَقَدْ هَدٰىنَا
سُبُلَنَاۗ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلٰى مَآ اٰذَيْتُمُوْنَاۗ وَعَلَى اللّٰهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُوْنَ ࣖ
Wa mā lanā allā
natawakkala ‘alallāhi wa qad hadānā subulanā, wa lanaṣbiranna ‘alā mā āżaitumūnā, wa ‘alallāhi
falyatawakkalil-mutawakkilūn(a).
Mengapa kami tidak
akan bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah menunjukkan kepada kami
jalan-jalan (keselamatan)? Sungguh, kami benar-benar akan tetap bersabar
terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Hanya kepada Allah orang-orang
yang bertawakal seharusnya berserah diri.”
13
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ
مِّنْ اَرْضِنَآ اَوْ لَتَعُوْدُنَّ فِيْ مِلَّتِنَاۗ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ
رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظّٰلِمِيْنَ ۗ
Wa qālal-lażīna kafarū
lirusulihim lanukhrijannakum min arḍinā au lata‘ūdunna fī
millatinā, fa auḥā ilaihim rabbuhum lanuhlikannaẓ-ẓālimīn(a).
Orang-orang yang kufur
berkata kepada rasul-rasul mereka, “Kami pasti akan mengusir kamu dari negeri
kami atau kamu benar-benar kembali memeluk agama kami.” Maka, Tuhan mereka
(para rasul) mewahyukan kepada mereka, “Kami pasti akan membinasakan
orang-orang yang zalim itu.
14
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗذٰلِكَ لِمَنْ
خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ
Wa
lanuskinannakumul-arḍa mim ba‘dihim, żālika liman khāfa maqāmī wa
khāfa wa‘īd(i).
Kami pasti akan
menempatkanmu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (berlaku)
bagi orang yang takut akan kebesaran-Ku dan takut akan ancaman-Ku.”
15
وَاسْتَفْتَحُوْا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍۙ
Wastaftaḥū wa khāba kullu jabbārin ‘anīd(in).
Mereka (para rasul)
memohon diberi kemenangan dan kecewalah setiap orang yang sewenang-wenang lagi
sangat keras kepala.
16
مِّنْ وَّرَاۤىِٕهٖ جَهَنَّمُ وَيُسْقٰى مِنْ مَّاۤءٍ صَدِيْدٍۙ
Miw warā'ihī jahannamu
wa yusqā mim mā'in ṣadīd(in).
Di hadapannya ada
(neraka) Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.
17
يَّتَجَرَّعُهٗ وَلَا يَكَادُ يُسِيْغُهٗ وَيَأْتِيْهِ الْمَوْتُ
مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّمَا هُوَ بِمَيِّتٍۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهٖ عَذَابٌ غَلِيْظٌ
Yatajarra‘uhū wa lā
yakādu yusīguhū wa ya'tīhil-mautu min kulli makāniw wa mā huwa bimayyit(in), wa
miw warā'ihī ‘ażābun galīẓ(un).
Diteguk-teguknya (air
nanah itu), dia hampir tidak bisa menelannya, dan datanglah (bahaya) maut
kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak kunjung mati. Di hadapannya
(masih ada) azab yang berat.
18
مَثَلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ اَعْمَالُهُمْ كَرَمَادِ
ِۨاشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ يَوْمٍ عَاصِفٍۗ لَا يَقْدِرُوْنَ مِمَّا
كَسَبُوْا عَلٰى شَيْءٍ ۗذٰلِكَ هُوَ الضَّلٰلُ الْبَعِيْدُ
Maṡalul-lażīna kafarū birabbihim a‘māluhum karamādinisytaddat
bihir-rīḥu fī yaumin ‘āṣif(in), lā yaqdirūna
mimmā kasabū ‘alā syai'(in), żālika huwaḍ-ḍalālul-ba‘īd(u).
Perumpamaan
orang-orang yang kufur kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup
oleh angin kencang pada saat badai. Mereka tidak kuasa (memperoleh manfaat)
sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu
adalah kesesatan yang jauh.
19
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ
بِالْحَقِّۗ اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيْدٍۙ
Alam tara annallāha
khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq(i), iy yasya' yużhibkum
wa ya'ti bikhalqin jadīd(in).
Tidakkah engkau
memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan
hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakanmu dan mendatangkan makhluk
yang baru (untuk menggantikanmu).
20
وَّمَا ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ بِعَزِيْزٍ
Wa mā żālika ‘alallāhi
bi‘azīz(in).
Yang demikian itu bagi
Allah tidak sulit.
21
وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ جَمِيْعًا فَقَالَ الضُّعَفٰۤؤُا لِلَّذِيْنَ
اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا
مِنْ عَذَابِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗقَالُوْا لَوْ هَدٰىنَا اللّٰهُ
لَهَدَيْنٰكُمْۗ سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَجَزِعْنَآ اَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ
مَّحِيْصٍ ࣖ
Wa barazū lillāhi
jamī‘an fa qālaḍ-ḍu‘afā'u lil-lażīnastakbarū
innā kunnā lakum taba‘an fahal antum mugnūna ‘annā min ‘ażābillāhi min
syai'(in), qālū lau hadānallāhu lahadainākum, sawā'un ‘alainā ajazi‘nā am ṣabarnā mā lanā mim maḥīṣ(in).
Mereka semua berkumpul
(di padang Mahsyar) untuk menghadap ke hadirat Allah. Lalu, orang-orang yang
lemah berkata kepada orang-orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah
pengikut-pengikutmu. Maka, dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah
sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami,
niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita
mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat sama sekali untuk melarikan
diri.”
22
وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ
وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ
عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا
تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ
اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ
ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Wa qālasy-syaiṭānu lammā quḍiyal-amru innallāha wa‘adakum wa‘dal-ḥaqqi wa wa‘attukum fa akhlaftukum, wa mā kāna liya ‘alaikum min
sulṭānin illā an da‘autukum fastajabtum lī, falā
talūmūnī wa lūmū anfusakum, wa mā ana bimuṣrikhikum wa mā antum
bimuṣrikhiyy(a), innī kafartu bimā asyraktumūni min
qabl(u), innaẓ-ẓālimīna lahum ‘ażābun
alīm(un).
Setan berkata ketika
urusan (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamu janji yang benar dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku
mengingkarinya. Tidak ada kekuasaan bagiku sedikit pun terhadapmu, kecuali aku
(sekadar) menyerumu, lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh karena itu, janganlah
kamu mencercaku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menjadi
penolongmu dan kamu pun tidak dapat menjadi penolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.”
Sesungguhnya orang-orang zalim akan mendapat siksaan yang sangat pedih.
23
وَاُدْخِلَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ
تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۗ
تَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلٰمٌ
Wa udkhilal-lażīna
āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna
fīhā bi'iżni rabbihim, taḥiyyatuhum fīhā salām(un).
Orang-orang yang
beriman dan beramal saleh dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dengan izin Tuhannya.
Penghormatan mereka di dalamnya adalah (ucapan) salam.385)
Catatan
Kaki
385) Maksud salam adalah selamat dari segala
bencana.
24
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً
كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ
Alam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalan kalimatan ṭayyibatan kasyajaratin
ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far‘uhā fis-samā'(i).
Tidakkah engkau
memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah?386) (Perumpamaannya) seperti pohon yang
baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit,
Catatan
Kaki
386) Termasuk kalimah ṭayyibah ialah segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan
mencegah kemungkaran serta perbuatan baik, termasuk di dalamnya adalah kalimat
tauhid, yaitu lā ilāha illallāh.
25
تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ
اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
Tu'tī ukulahā kulla ḥīnim bi'iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la‘allahum yatażakkarūn(a).
dan menghasilkan
buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan
untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.
26
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيْثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيْثَةِ ِۨاجْتُثَّتْ
مِنْ فَوْقِ الْاَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ
Wa maṡalu kalimatin khabīṡatin kasyajaratin khabīṡatinijtuṡṡat min fauqil-arḍi mā lahā min qarār(in).
(Adapun)
perumpamaan kalimah khabīṡah387) seperti pohon
yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat
tetap (tegak) sedikit pun.
Catatan
Kaki
387) Termasuk kalimah khabīṡah ialah ungkapan-ungkapan yang mengandung kekufuran,
kemusyrikan, serta segala perkataan yang tidak benar dan tidak baik.
27
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ
فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيْنَۗ
وَيَفْعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ ࣖ
Yuṡabbitullāhul-lażīna āmanū bil-qauliṣ-ṣābiti fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah(ti),
wa yuḍillullāhuẓ-ẓālimīn(a), wa yaf‘alullāhu mā yasyā'(u).
Allah meneguhkan
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh388) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Catatan
Kaki
388) Yang dimaksud dengan ucapan-ucapan yang teguh
di sini ialah kalimah ṭayyibah yang disebut pada ayat ke-24 di atas.
28
۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ بَدَّلُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ
كُفْرًا وَّاَحَلُّوْا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِۙ
Alam tara ilal-lażīna
baddalū ni‘matallāhi kufraw wa aḥallū qaumahum dāral-bawār(i).
Tidakkah engkau
memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekufuran dan
menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan,
29
جَهَنَّمَ ۚيَصْلَوْنَهَاۗ وَبِئْسَ الْقَرَارُ
Jahannama yaṣlaunahā, wa bi'sal-qarār(u).
(yaitu
neraka) Jahanam? Mereka masuk ke dalamnya. (Itulah) seburuk-buruknya tempat
kediaman.
30
وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ
قُلْ تَمَتَّعُوْا فَاِنَّ مَصِيْرَكُمْ اِلَى النَّارِ
Wa ja‘alū lillāhi
andādal liyuḍillū ‘an sabīlih(ī), qul tamatta‘ū fa inna maṣīrakum ilan-nār(i).
Mereka (orang-orang
kafir) itu telah membuat tandingan-tandingan bagi Allah untuk menyesatkan
(manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bersenang-senanglah!
Sesungguhnya tempat kembalimu adalah neraka.”
31
قُلْ لِّعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
وَيُنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً مِّنْ قَبْلِ اَنْ
يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خِلٰلٌ
Qul li‘ibādiyal-lażīna
āmanū yuqīmuṣ-ṣalāta wa yunfiqū mimmā
razaqnāhum sirraw wa ‘alāniyatam min qabli ay ya'tiya yaumul lā bai‘un fīhi wa
lā khilāl(un).
Katakanlah (Nabi
Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, “Hendaklah mereka
melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari ketika
tidak ada lagi jual beli dan persahabatan.”
32
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ
السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ
لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ
الْاَنْهٰرَ
Allāhul-lażī
khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā'i mā'an fa akhraja bihī
minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum,
wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi'amrih(ī), wa
sakhkhara lakumul-anhār(a).
Allahlah yang telah
menciptakan langit dan bumi, menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan
(air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu.
Dia juga telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan
kehendak-Nya. Dia pun telah menundukkan sungai-sungai bagimu.
33
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَاۤىِٕبَيْنِۚ وَسَخَّرَ
لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ
Wa sakhkhara
lakumusy-syamsa wal-qamara dā'ibaīn(i), wa sakhkhara lakumul-laila wan-nahār(a).
Dia telah menundukkan
bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah
pula menundukkan bagimu malam dan siang.389)
Catatan
Kaki
389) Allah Swt. menundukkan matahari dan bulan
dengan hukum-hukum-Nya di alam sehingga bumi terus mengitari matahari (yang
tampak seolah matahari yang mengitari bumi) dan bulan terus mengitari bumi,
serta bumi terus berotasi sehingga menampakkan fenomena malam dan siang.
34
وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا
نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ ࣖ
Wa ātākum min kulli mā
sa'altumūh(u), wa in ta‘uddū ni‘matallāhi lā tuḥṣūhā, innal-insāna laẓalūmun kaffār(un).
Dia telah
menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu
menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur.
35
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا
وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ
Wa iż qāla ibrāhīmu
rabbij‘al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na‘budal-aṣnām(a).
(Ingatlah)
ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang
aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.
36
رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِۚ فَمَنْ
تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ وَمَنْ عَصَانِيْ فَاِنَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Rabbi innahunna aḍlalna kaṡīram minan-nās(i), faman tabi‘anī fa innahū
minnī, wa man ‘aṣānī fa innaka gafūrur raḥīm(un).
Ya Tuhanku,
sesungguhnya mereka (berhala-berhala itu) telah menyesatkan banyak manusia.
Maka, siapa yang mengikutiku, sesungguhnya dia termasuk golonganku. Siapa yang
mendurhakaiku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
37
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ
ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ
الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Rabbanā innī askantu
min żurriyyatī biwādin gairi żī zar‘in ‘inda baitikal-muḥarram(i), rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj‘al af'idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuqhum minaṡ-ṡamarāti la‘allahum yasykurūn(a).
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya
Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka,
jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah
mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.
38
رَبَّنَآ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِيْ وَمَا نُعْلِنُۗ وَمَا
يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ
Rabbanā innaka ta‘lamu
mā nukhfī wa mā nu‘lin(u), wa mā yakhfā ‘alallāhi min syai'in fil-arḍi wa lā fis-samā'(i).
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami
tampakkan. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di
bumi maupun yang ada di langit.
39
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْكِبَرِ
اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Al-ḥamdu lillāhil-lażī wahaba lī ‘alal-kibari ismā‘īla wa isḥāq(a), inna rabbī lasamī‘ud-du‘ā'(i).
Segala puji bagi Allah
yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(-ku) Ismail dan Ishaq.
Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
40
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ
رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ
Rabbij‘alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī, rabbanā wa taqabbal
du‘ā'(i).
Ya Tuhanku, jadikanlah
aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan
kami, perkenankanlah doaku.390)
Catatan
Kaki
390) Nabi Ibrahim a.s. hanya mendoakan sebagian
anak cucunya karena Allah Swt. telah memberitahunya bahwa sebagian anak cucunya
yang lain akan menjadi orang-orang kafir.
41
رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ
يَقُوْمُ الْحِسَابُ ࣖ
Rabbanagfir lī wa
liwālidayya wa lil-mu'minīna yauma yaqūmul-ḥisāb(u).
Ya Tuhan kami,
ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan
perhitungan (hari Kiamat).”
42
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللّٰهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظّٰلِمُوْنَ
ەۗ اِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيْهِ الْاَبْصَارُۙ
Wa lā taḥsabannallāha gāfilan ‘ammā ya‘maluẓ-ẓālimūn(a), innamā yu'akhkhiruhum liyaumin tasykhaṣu fīhil-abṣār(u).
Janganlah sekali-kali
engkau mengira bahwa Allah lengah terhadap apa yang orang-orang zalim perbuat.
Sesungguhnya Dia menangguhkan mereka sampai hari ketika mata (mereka)
terbelalak.