Audio Surat An-Nahl 1-128
1
اَتٰىٓ
اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Atā amrullāhi falā tasta‘jilūh(u),
subḥānahū wa ta‘ālā ‘ammā yusyrikūn(a).
Ketetapan Allah411) pasti
datang. Maka, janganlah kamu meminta agar dipercepat (kedatangan)-nya. Maha
Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
Catatan Kaki
411) Ketetapan Allah Swt. yang dimaksud adalah hari Kiamat yang
telah diperingatkan kepada orang musyrik.
2
يُنَزِّلُ
الْمَلٰۤىِٕكَةَ بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ
اَنْ اَنْذِرُوْٓا اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاتَّقُوْنِ
Yunazzilul-malā'ikata bir-rūḥi min
amrihī ‘alā may yasyā'u min ‘ibādihī an anżirū annahū lā ilāha illā ana
fattaqūn(i).
Dia menurunkan para malaikat membawa
wahyu atas perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya, yaitu (dengan berfirman), “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku)
bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, bertakwalah kepada-Ku.”
3
خَلَقَ
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ تَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Khalaqas-samāwāti wal-arḍa
bil-ḥaqq(i), ta‘ālā ‘ammā yusyrikūn(a).
Dia menciptakan langit dan bumi
dengan hak. Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
4
خَلَقَ
الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ
Khalaqal-insāna min nuṭfatin fa iżā
huwa khaṣīmum mubīn(un).
Dia telah menciptakan manusia dari
mani, lalu ternyata dia menjadi pembantah yang nyata.
5
وَالْاَنْعَامَ
خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَا دِفْءٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ
Wal-an‘āma khalaqahā lakum fīhā
dif'uw wa manāfi‘u wa minhā ta'kulūn(a).
Dia telah menciptakan hewan ternak
untukmu. Padanya (hewan ternak itu) ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai
manfaat, serta sebagian (daging)-nya kamu makan.
6
وَلَكُمْ
فِيْهَا جَمَالٌ حِيْنَ تُرِيْحُوْنَ وَحِيْنَ تَسْرَحُوْنَۖ
Wa lakum fīhā jamālun ḥīna turīḥūna
wa ḥīna tasraḥūn(a).
Kamu memperoleh keindahan padanya
ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika melepaskannya (ke tempat
penggembalaan).
7
وَتَحْمِلُ
اَثْقَالَكُمْ اِلٰى بَلَدٍ لَّمْ تَكُوْنُوْا بٰلِغِيْهِ اِلَّا بِشِقِّ
الْاَنْفُسِۗ اِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌۙ
Wa taḥmilu aṡqālakum ilā baladil lam
takūnū bāligīhi illā bisyiqqil-anfus(i), inna rabbakum lara'ūfur raḥīm(un).
Ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu
negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
8
وَّالْخَيْلَ
وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا
تَعْلَمُوْنَ
Wal-khaila wal-bigāla wal-ḥamīra
litarkabūhā wa zīnah(tan), wa yakhluqu mā lā ta‘lamūn(a).
(Dia telah menciptakan) kuda, bagal,412) dan
keledai untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa
yang tidak kamu ketahui.
Catatan Kaki
412) Bagal adalah peranakan kuda dengan keledai.
9
وَعَلَى
اللّٰهِ قَصْدُ السَّبِيْلِ وَمِنْهَا جَاۤىِٕرٌ ۗوَلَوْ شَاۤءَ لَهَدٰىكُمْ
اَجْمَعِيْنَ ࣖ
Wa ‘alallāhi qaṣdus-sabīli wa minhā
jā'ir(un), wa lau syā'a lahadākum ajma‘īn(a).
Allahlah yang menerangkan jalan yang
lurus dan di antaranya ada (jalan) yang menyimpang. Jika Dia menghendaki, tentu
Dia memberi petunjuk kamu semua (ke jalan yang benar).
10
هُوَ
الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ
شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ
Huwal-lażī anzala minas-samā'i mā'al
lakum minhu syarābuw wa minhu syajarun fīhi tusīmūn(a).
Dialah yang telah menurunkan air
(hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya
(menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.
11
يُنْۢبِتُ
لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُوْنَ وَالنَّخِيْلَ وَالْاَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ
الثَّمَرٰتِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Yumbitu lakum bihiz-zar‘a
waz-zaitūna wan-nakhīla wal-a‘nāba wa min kulliṡ-ṡamarāt(i), inna fī żālika
la'āyatal liqaumiy yatafakkarūn(a).
Dengan (air hujan) itu Dia
menumbuhkan untukmu tumbuh-tumbuhan, zaitun, kurma, anggur, dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.
12
وَسَخَّرَ
لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۙ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۗوَالنُّجُوْمُ
مُسَخَّرٰتٌۢ بِاَمْرِهٖ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَۙ
Wa sakhkhara lakumul-laila
wan-nahār(a), wasy-syamsa wal-qamar(a), wan-nujūmu musakhkharātum bi'amrih(ī),
inna fī żālika la'āyātil liqaumiy ya‘qilūn(a).
Dia menundukkan malam dan siang,
matahari dan bulan untukmu, dan bintang-bintang dikendalikan dengan
perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.
13
وَمَا
ذَرَاَ لَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُخْتَلِفًا اَلْوَانُهٗ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً
لِّقَوْمٍ يَّذَّكَّرُوْنَ
Wa mā żara'a lakum fil-arḍi
mukhtalifan alwānuh(ū), inna fī żālika la'āyatal liqaumiy yażżakkarūn(a).
(Dia juga mengendalikan) apa yang Dia
ciptakan untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis dan macam warnanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
14
وَهُوَ
الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا
وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ
فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wa huwal-lażī sakhkharal-baḥra
lita'kulū minhu laḥman ṭariyyaw wa tastakhrijū minhu ḥilyatan talbasūnahā, wa
taral-fulka mawākhira fīhi wa litabtagū min faḍlihī wa la‘allakum tasykurūn(a).
Dialah yang menundukkan lautan413) (untukmu)
agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya dan (dari lautan itu)
kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu
berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu
bersyukur.
Catatan Kaki
413) Yang dimaksud lautan di sini adalah perairan yang luas,
baik tawar maupun asin, mencakup laut, danau, dan sungai yang luas.
15
وَاَلْقٰى
فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَاَنْهٰرًا وَّسُبُلًا
لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ
Wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda
bikum wa anhāraw wa subulal la‘allakum tahtadūn(a).
Dia memancangkan gunung-gunung di
bumi agar bumi tidak berguncang bersamamu serta (menciptakan) sungai-sungai dan
jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.
16
وَعَلٰمٰتٍۗ
وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُوْنَ
Wa ‘alāmāt(in), wa bin-najmi hum
yahtadūn(a).
(Dia juga menciptakan) tanda-tanda. Dengan
bintang-bintang mereka mendapat petunjuk.
17
اَفَمَنْ
يَّخْلُقُ كَمَنْ لَّا يَخْلُقُۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
Afamay yakhluqu kamal lā yakhluq(u),
afalā tażakkarūn(a).
Maka, apakah (Zat) yang (dapat)
menciptakan (sesuatu) sama dengan yang tidak (dapat) menciptakan? Apakah kamu
tidak mengambil pelajaran?
18
وَاِنْ
تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Wa in ta‘uddū ni‘matallāhi lā
tuḥṣūhā, innallāha lagafūrur raḥīm(un).
Jika kamu menghitung nikmat Allah,
niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
19
وَاللّٰهُ
يَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ
Wallāhu ya‘lamu mā tusirrūna wa mā
tu‘linūn(a).
Allah mengetahui apa yang kamu
rahasiakan dan apa yang kamu tampakkan.
20
وَالَّذِيْنَ
يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَۗ
Wal-lażīna yad‘ūna min dūnillāhi lā
yakhluqūna syai'aw wa hum yukhlaqūn(a).
(Berhala-berhala) yang mereka seru selain
Allah tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, bahkan berhala-berhala itu
(sendiri) diciptakan (oleh manusia).
21
اَمْوَاتٌ
غَيْرُ اَحْيَاۤءٍ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَۙ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ ࣖ
Amwātun gairu aḥyā'(in), wa mā
yasy‘urūna ayyāna yub‘aṡūn(a).
(Berhala-berhala itu benda) mati, tidak
hidup, dan tidak mengetahui kapankah mereka (penyembahnya) dibangkitkan.
22
اِلٰهُكُمْ
اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚفَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ قُلُوْبُهُمْ
مُّنْكِرَةٌ وَّهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ
Ilāhukum ilāhuw wāḥid(un),
fal-lażīna lā yu'minūna bil-ākhirati qulūbuhum munkiratuw wa hum
mustakbirūn(a).
Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Maka, orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat hatinya mengingkari
(keesaan Allah). Mereka adalah orang-orang yang sombong.
23
لَا
جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ۗاِنَّهٗ لَا
يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ
Lā jarama annallāha ya‘lamu mā
yusirrūna wa mā yu‘linūn(a), innahū lā yuḥibbul-mustakbirīn(a).
Tidak diragukan lagi bahwa Allah
mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang sombong.
24
وَاِذَا
قِيْلَ لَهُمْ مَّاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۙقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ
Wa iżā qīla lahum māżā anzala
rabbukum, qālū asāṭīrul-awwalīn(a).
Apabila dikatakan kepada mereka,
“Apa yang telah Tuhanmu turunkan?” Mereka menjawab, “Dongeng-dongeng orang
terdahulu.”
25
لِيَحْمِلُوْٓا
اَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَّوْمَ الْقِيٰمَةِ ۙوَمِنْ اَوْزَارِ الَّذِيْنَ
يُضِلُّوْنَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ اَلَا سَاۤءَ مَا يَزِرُوْنَ ࣖ
Liyaḥmilū auzārahum kāmilatay
yaumal-qiyāmah(ti), wa min auzāril-lażīna yuḍillūnahum bigairi ‘ilm(in), alā
sā'a mā yazirūn(a).
(Ucapan mereka) menyebabkan mereka pada hari
Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara utuh dan sebagian dosa orang-orang
yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah,
alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul.
26
قَدْ
مَكَرَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَاَتَى اللّٰهُ بُنْيَانَهُمْ مِّنَ
الْقَوَاعِدِ فَخَرَّ عَلَيْهِمُ السَّقْفُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَاَتٰىهُمُ
الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَ
Qad makaral-lażīna min qablihim fa
atallāhu bun-yānahum minal-qawā‘idi fa kharra ‘alaihimus-saqfu min fauqihim wa
atāhumul-‘ażābu min ḥaiṡu lā yasy‘urūn(a).
Sungguh, orang-orang sebelum mereka
telah mengadakan tipu daya. Maka, Allah menghancurkan rumah-rumah mereka mulai
dari fondasinya, lalu atapnya jatuh menimpa mereka dari atas. Azab itu datang
kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.
27
ثُمَّ
يَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُخْزِيْهِمْ وَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ
كُنْتُمْ تُشَاۤقُّوْنَ فِيْهِمْ ۗقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اِنَّ
الْخِزْيَ الْيَوْمَ وَالسُّوْۤءَ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۙ
Ṡumma yaumal-qiyāmati yukhzīhim wa
yaqūlu aina syurakā'iyal-lażīna kuntum tusyāqqūna fīhim, qālal-lażīna
ūtul-‘ilma innal-khizyal-yauma was-sū'a ‘alal-kāfirīn(a).
Pada hari Kiamat Dia kemudian
menghinakan mereka dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena
membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang yang beriman)?”
Orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada
hari ini ditimpakan kepada orang-orang kafir.
28
الَّذِيْنَ
تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۖفَاَلْقَوُا السَّلَمَ
مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوْۤءٍ ۗبَلٰىٓ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِمَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُوْنَ
Allażīna tatawaffāhumul-malā'ikatu
ẓālimī anfusihim, fa alqawus-salama mā kunnā na‘malu min sū'(in), balā
innallāha ‘alīmum bimā kuntum ta‘malūn(a).
(yaitu) orang yang dicabut nyawanya oleh
malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim kepada diri sendiri, lalu mereka
menyerahkan diri (sambil berkata), “Kami tidak pernah mengerjakan suatu
kejahatan pun.” (Malaikat menjawab,) “Pernah! Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan.”
29
فَادْخُلُوْٓا
اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗفَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ
Fadkhulū abwāba jahannama khālidīna
fīhā, fa labi'sa maṡwal-mutakabbirīn(a).
Maka, masukilah pintu-pintu (neraka)
Jahanam. Kamu kekal di dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat (bagi) orang yang
menyombongkan diri.
30
۞
وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا مَاذَآ اَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۗقَالُوْا خَيْرًا
ۚلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَلَدَارُ الْاٰخِرَةِ
خَيْرٌ ۗوَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِيْنَۙ
Wa qīla lil-lażīnattaqau māżā anzala
rabbukum, qālū khairā(n), lil-lażīna aḥsanū fī hāżihid-dun-yā ḥasanah(tun), wa
ladārul-ākhirati khair(un), wa lani‘ma dārul-muttaqīn(a).
Kemudian, dikatakan kepada orang
yang bertakwa, “Apa yang telah Tuhanmu turunkan?” Mereka menjawab, “Kebaikan.”
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik.
Sungguh, negeri akhirat pasti lebih baik. Itulah sebaik-baik tempat (bagi)
orang-orang yang bertakwa,
31
جَنّٰتُ
عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ لَهُمْ فِيْهَا مَا
يَشَاۤءُوْنَ ۗ كَذٰلِكَ يَجْزِى اللّٰهُ الْمُتَّقِيْنَۙ
Jannātu ‘adniy yadkhulūnahā tajrī
min taḥtihal-anhāru lahum fīhā mā yasyā'ūn(a), każālika
yajzillāhul-muttaqīn(a).
(yaitu) surga-surga ‘Adn yang mereka
masuki. Sungai-sungai mengalir di bawahnya. Di dalam (surga) itu mereka
mendapat segala yang mereka inginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada
orang-orang yang bertakwa.
32
الَّذِيْنَ
تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Allażīna tatawafāhumul-malā'ikatu
ṭayyibīn(a), yaqūlūna salāmun ‘alaikumudkhulul-jannata bimā kuntum ta‘malūn(a).
(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh
malaikat dalam keadaan baik.414) Mereka (para malaikat)
mengatakan, “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu). Masuklah
ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.”
Catatan Kaki
414) Maksudnya adalah wafat dalam keadaan suci dari kekufuran
dan kemaksiatan atau dapat juga berarti mereka wafat dalam keadaan senang
karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk surga.
33
هَلْ
يَنْظُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ يَأْتِيَ اَمْرُ
رَبِّكَ ۗ كَذٰلِكَ فَعَلَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗوَمَا ظَلَمَهُمُ اللّٰهُ
وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
Hal yanẓurūna illā an ta'tiyahumul-malā'ikatu
au ya'tiya amru rabbik(a), każālika fa‘alal-lażīna min qablihim, wa mā
ẓalamahumullāhu wa lākin kānū anfusahum yaẓlimūn(a).
Adakah yang mereka (orang kafir)
tunggu selain kedatangan para malaikat kepadanya415) atau
perintah Tuhanmu?416) Demikianlah orang-orang (kafir) sebelumnya berbuat.
Allah tidak menzalimi mereka, justru merekalah yang (selalu) menzalimi diri
mereka sendiri.
Catatan Kaki
415) Maksudnya adalah kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa
mereka. 416) Maksudnya adalah kedatangan azab
dari Allah Swt. untuk memusnahkan mereka.
34
فَاَصَابَهُمْ
سَيِّاٰتُ مَا عَمِلُوْا وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ
Fa aṣābahum sayyi'ātu mā ‘amilū wa
ḥāqa bihim mā kānū bihī yastahzi'ūn(a).
Maka, mereka ditimpa azab (akibat)
perbuatan mereka dan diliputi oleh azab yang dahulu mereka selalu
perolok-olokkan.
35
وَقَالَ
الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا لَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا عَبَدْنَا مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ
شَيْءٍ نَّحْنُ وَلَآ اٰبَاۤؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍ ۗ
كَذٰلِكَ فَعَلَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚفَهَلْ عَلَى الرُّسُلِ اِلَّا
الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Wa qālal-lażīna asyrakū lau
syā'allāhu mā ‘abadnā min dūnihī min syai'in naḥnu wa lā ābā'unā wa lā ḥarramnā
min dūnihī min syai'(in), każālika fa‘alal-lażīna min qablihim, fahal
‘alar-rusuli illal-balāgul-mubīn(u).
Orang-orang yang musyrik berkata,
“Seandainya Allah menghendaki, niscaya kami dan nenek moyang kami tidak akan
menyembah sesuatu apa pun selain-Nya dan tidak (pula) mengharamkan sesuatu pun
tanpa (ketetapan)-Nya.” Demikianlah orang-orang (kafir) sebelumnya berbuat.
Bukankah kewajiban para rasul hanya menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas?
36
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ
الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُكَذِّبِيْنَ
Wa laqad ba‘aṡnā fī kulli ummatir
rasūlan ani‘budullāha wajtanibuṭ-ṭāgūt(a), fa minhum man hadallāhu wa minhum
man ḥaqqat ‘alaihiḍ-ḍalālah(tu), fa sīrū fil-arḍi fanẓurū kaifa kāna
‘āqibatul-mukażżibīn(a).
Sungguh, Kami telah mengutus seorang
rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah dan jauhilah
tagut!” Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang
ditetapkan dalam kesesatan.417) Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Catatan Kaki
417) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah (2): 26.
37
اِنْ
تَحْرِصْ عَلٰى هُدٰىهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ يُّضِلُّ وَمَا
لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ
In taḥriṣ ‘alā hudāhum fa innallāha
lā yahdī may yuḍillu wa mā lahum min nāṣirīn(a).
Jika engkau (Nabi Muhammad) berusaha
keras untuk memberi mereka petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi
petunjuk kepada orang yang telah Dia sesatkan dan mereka tidak mempunyai
penolong.
38
وَاَقْسَمُوْا
بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْۙ لَا يَبْعَثُ اللّٰهُ مَنْ يَّمُوْتُۗ بَلٰى
وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ
Wa aqsamū billāhi jahda aimānihim,
lā yab‘aṡullāhu may yamūt(u), balā wa‘dan ‘alaihi ḥaqqaw wa lākinna
akṡaran-nāsi lā ya‘lamūn(a).
Mereka sungguh-sungguh bersumpah
dengan (nama) Allah, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.” Bukan
demikian (justru Allah pasti akan membangkitkannya). (Yang demikian ini) adalah
janji yang pasti Dia penuhi, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
39
لِيُبَيِّنَ
لَهُمُ الَّذِيْ يَخْتَلِفُوْنَ فِيْهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا
اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰذِبِيْنَ
Liyubayyina lahumul-lażī
yakhtalifūna fīhi wa liya‘lamal-lażīna kafarū annahum kānū-kāżibīn(a).
supaya Dia menjelaskan kepada mereka
apa yang mereka perselisihkan, dan supaya orang-orang yang kufur mengetahui
bahwa mereka adalah para pendusta.
40
اِنَّمَا
قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ
Innamā qaulunā lisyai'in iżā
aradnāhu an naqūla lahū kun fa yakūn(u).
Sesungguhnya firman Kami terhadap
sesuatu apabila Kami menghendakinya, hanya (dengan) berfirman kepadanya,
“Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
41
وَالَّذِيْنَ
هَاجَرُوْا فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً ۗوَلَاَجْرُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا
يَعْلَمُوْنَۙ
Wal-lażīna hājarū fillāhi mim ba‘di
mā ẓulimū lanubawwi'annahum fid-dun-yā ḥasanah(tan), wa la'ajrul-ākhirati
akbar(u), lau kānū ya‘lamūn(a).
Orang yang berhijrah karena Allah
setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada
mereka di dunia. Pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka
mengetahui,
42
الَّذِيْنَ
صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
Allażīna ṣabarū wa ‘alā rabbihim
yatawakkalūn(a).
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya
kepada Tuhan mereka bertawakal.
43
وَمَآ
اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا
اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ
Wa mā arsalnā min qablika illā
rijālan nūḥī ilaihim fas'alū ahlaż-żikri in kuntum lā ta‘lamūn(a).
Kami tidak mengutus sebelum engkau
(Nabi Muhammad), melainkan laki-laki yang Kami beri wahyu kepadanya. Maka,
bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan418) jika
kamu tidak mengetahui.
Catatan Kaki
418) Yakni orang yang mempunyai pengetahuan tentang nabi dan
kitab-kitab.
44
بِالْبَيِّنٰتِ
وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا
نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Bil-bayyināti waz-zubur(i), wa
anzalnā ilaikaż-żikra litubayyina lin-nāsi mā nuzzila ilaihim wa la‘allahum
yatafakkarūn(a).
(Kami mengutus mereka) dengan (membawa)
bukti-bukti yang jelas (mukjizat) dan kitab-kitab. Kami turunkan aż-Żikr (Al-Qur’an)
kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan agar mereka memikirkan.
45
اَفَاَمِنَ
الَّذِيْنَ مَكَرُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّخْسِفَ اللّٰهُ بِهِمُ الْاَرْضَ اَوْ
يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَۙ
Afa aminal-lażīna makarus-sayyi'āti
ay yakhsifallāhu bihimul-arḍa au ya'tiyahumul-‘ażābu min ḥaiṡu lā yasy‘urūn(a).
Apakah orang-orang yang membuat tipu
daya yang jahat itu merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah
bersama mereka atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang
tidak mereka sadari.